Minggu, 04 Maret 2012

Berulang Kali Nyaris Ditabrak


Sepeda motor tak bertuan diamankan di kantor Makolantas Polres Rembang, Senin pagi.

Kaliori – Warga menemukan sebuah sepeda motor tidak bertuan di pinggir jalur Pantura desa Banyudono Kec. Kaliori, dalam kondisi diparkir melintang, Senin pagi (05 Maret 2012). Motor bernomor polisi K 6986 UD, bermerek Suzuki Shogun 125 tahun 2008.

Seorang warga desa Banyudono, Wartono menjelaskan berulang kali pengguna jalan yang melintas dari arah barat, nyaris akan menabrak motor tersebut, karena waktu itu masih sekira pukul 03 pagi dini hari, sehingga suasana cukup gelap. Ia menunggu sampai pagi hari, ternyata tidak ada seorangpun warga yang mengakui sebagai pemilik sepeda motor.

Wartono selanjutnya melaporkan temuan motor kepada aparat Satlantas Polres Rembang.

Petugas polisi yang datang ke TKP mengamakan sepeda motor ke kantor Makolantas.

Polisi juga mengecek identitas pemilik pertama sepeda motor, berdasarkan plat nomor kendaraan.

Briptu Haryanto, anggota Satlantas Polres Rembang mengatakan motor diketahui milik M Solikhul B, warga Rt 02 Rw 02 desa Sedan Kec. Sedan. Tetapi bisa saja motor sudah dijual kepada orang lain.

Hingga kini pihaknya masih menelusuri identitas pembawa sepeda motor, termasuk motif kenapa ditinggalkan di tempat tersebut.

Apakah karena menjadi korban kejahatan atau sebab lain, harus menunggu hasil penyelidikan.

3 Ruas Diprioritaskan


Jalan raya Landoh – Sumber rusak parah, tepatnya di desa Megulung Kec. Sumber.

Rembang – Tiga ruas jalan antar kecamatan akan menjadi prioritas perbaikan, karena tingkat kerusakannya tergolong cukup parah.

Ketiga ruas jalan tersebut masing masing jalur Landoh – Sumber terdapat 17 titik kerusakan, ruas jalan Sulang – Sumber 14 titik, sedangkan jalan raya Sulang – Gunem hanya ada 4 titik kerusakan.

Tetapi perawatan jalan tidak dianggarkan dalam APBD induk tahun 2012, sehingga masyarakat harus bersabar.

Wakil Bupati Rembang, Abdul Hafidz, Senin pagi (05 Maret 2012) menjelaskan pihaknya baru akan memasukkan pos dana perawatan jalan pada APBD Perubahan. Lantaran menyedot anggaran cukup besar, Pemkab akan melakukan perbaikan secara bertahap.

Abdul Hafidz menambahkan ia sengaja keliling sendiri memantau kerusakan jalan, termasuk mengetahui langsung jalan desa Megulung Kec. Sumber yang dipasangi tonggak kayu, karena terdapat lubang menganga.

Bukan berarti pemerintah lepas tangan, justru berpikir keras, bagaimana kerusakan cepat teratasi. Tak hanya mengandalkan dana daerah yang terbatas, tetapi juga mencari sumber anggaran lain di tingkat provinsi maupun pusat. Menurutnya kondisi jalan di Kab. Rembang masih menang jauh, apabila dibandingkan dengan ruas jalan di Kab. Blora dan Pati.

Kepala Desa Grawan Kec. Sumber, Wasiman menyambut baik komitmen Pemkab Rembang yang akan memprioritaskan perbaikan jalan Landoh – Sumber.

Sudah berulang kali jalan rusak memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selain itu, juga rawan tindak kejahatan.

Untuk kerusakan berat, masyarakat sekitar sudah berupaya menguruk lubang dengan tanah. Tetapi tidak bertahan lama, karena iring iringan truk pengangkut pasir setiap malam, nyaris tak ada putusnya.

Cepat Deteksi Diri

Rembang – Penyebaran Virus HIV/AIDS di Kab. Rembang semakin meluas. Periode awal tahun 2012, kembali ditemukan 6 orang penderita HIV baru.

Jika ditotal sejak tahun 2004 lalu sampai sekarang sudah ada 103 penderita, 65 orang diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Rembang, Sutedjo menjelaskan sementara ini kaum laki laki lebih banyak terjangkit HIV/AIDS, dibandingkan kaum perempuan.

Ada rumus ABCDE, untuk menghindari serangan virus mematikan tersebut. A berarti abstain tidak melakukan hubungan sex bebas, B bersikap setia dengan pasangan, C cegah pakai kondom apabila terpaksa, D dihindari penggunaan jarum suntik bersama sama saat menggunakan Narkoba dan E edukasi kepada keluarga maupun masyarakat sekitar, untuk membudayakan perilaku hidup sehat.

Sutedjo menambahkan bisa saja jumlah penderita HIV/AIDS lebih banyak, tak sesuai dengan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang.

Sering kali penderita merasa malu, kemudian mengasingkan diri, sehingga enggan berobat. Justru hal itu akan memperparah kondisi penderita.

Ia menghimbau masyarakat yang mulai merasakan gejala demam tinggi, sakit kepala, merasa cepat lelah dan kelenjar getah bening membesar pada bagian leher, untuk segera datang berobat ke dokter.

Setelah sistem kekebalan melemah, biasanya berat badan penderita HIV/AIDS menurun dan kehilangan memori jangka pendek.

Untuk penanganan, sampai sekarang penderita HIV mendapatkan pasokan obat gratis dari rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah, yakni RS Suwondo Pati.

Dokumen SKPD Jadi Penghalang


Kabag Administrasi Pembangunan, Karyanto.

Rembang – Pemkab Rembang akan memasukkan setiap proyek diatas nilai Rp 200 juta, untuk dilelang secara elektronik.

Hanya saja sistem layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) belum bisa berjalan, karena masih ada kendala.

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Pemkab Rembang yang juga merupakan Kepala Unit Layanan Pengadaan, Karyanto mengatakan pihaknya masih menunggu kelengkapan dokumen perencanaan dari masing masing satuan kerja, mencantumkan spesifikasi barang yang diminta dan harga perkiraan sendiri (HPS).

Meski demikian, Karyanto menargetkan pertengahan bulan ini lelang elektronik sudah bisa dibuka. Unit Layanan Pengadaan yang berhak menentukan pemenang lelang, sedangkan Dishubkominfo bertanggung jawab menjamin kelancaran server lelang elektronik.

Rata rata setiap tahun ada 100 kegiatan proyek. Untuk tahap pertama, kemungkinan baru sekira 40 % proyek masuk sistem LPSE.

Selama lelang elektronik, rekanan harus memasukkan semua persyaratan melalui internet. Diharapkan nantinya tidak ada lagi kecurangan maupun aksi premanisme yang menghalangi rekanan dari luar Rembang, terutama ketika tahapan mamasukkan berkas penawaran.

Jumlah CV di Kab. Rembang sekarang mencapai 328 tergabung dalam 24 asosiasi. Mereka sudah mendapatkan bekal awal mengenai rencana lelang elektronik, sehingga tidak akan keget, setelah sistem baru itu resmi beroperasi.

Kamis, 01 Maret 2012

Guru Terkapar, Dituduh Selingkuh


Korban penganiayaan, W menjalani perawatan di Puskesmas Sumber.

Sumber – Seorang guru SD Negeri Grawan Kec. Sumber berinisial W harus menjalani perawatan di Puskesmas Sumber, Kamis pagi (01 Maret 2012) setelah menjadi korban pemukulan salah satu orang tua murid.

Tersangka diidentifikasi bernama Subal, warga desa Grawan yang baru saja pulang merantau dari Malaysia.

Menurut keterangan yang dihimpun Reporter R2B di sekitar lokasi kejadian, Subal merasa sakit hati, karena oknum guru W diduga berselingkuh dengan isterinya. Tak terima, Subal pagi itu mencari W dan akhirnya ketemu di sebuah warung, tak jauh dari SD Negeri Grawan.

Tanpa menunggu komando, Subal memukuli dan menginjak injak W. Setelah beraksi, Subal kabur entah ke mana.

Korban menderita memar pada bagian wajah dan dada. Ia menjalani perawatan di ruang Melati Puskesmas Sumber. W membantah keras kalau dirinya dituduh berselingkuh dengan isteri Subal. Ia memastikan akan membawa kasus ini ke jalur hukum.

Oknum guru W yang sudah berkeluarga baru saja bercerai, sedangkan Subal juga digugat cerai oleh isterinya, sekarang masih dalam proses di Pengadilan Agama.

Kepala Sekolah SD Negeri Grawan, Sutopo mengungkapkan pihaknya tak tahu menahu masalah tersebut, karena yang besangkutan belum pernah bercerita. Kalau memang benar, ia cukup menyesalkan, karena guru termasuk tokoh panutan bagi para siswa.

Begitu menerima informasi, anggota Polsek Sumber langsung mengecek kondisi korban, sekaligus mendatangi tempat kejadian perkara.

Kanit Reskrim Polsek Sumber, Aiptu Taat Udjianto mengatakan bersama anggotanya menggrebek rumah Subal, tetapi tidak ketemu. Taat berjanji akan mengejar tersangka yang diketahui asli warga Jaken Pati itu.