Senin, 27 Februari 2012

Tawuran "Saudara Kandung"


Polisi mengamankan sejumlah sepeda motor milik siswa yang tertinggal di Alun Alun Rembang.

Rembang – Polisi mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan untuk membubarkan aksi tawuran antara pelajar SMKN I dengan SMKN II Rembang, di kawasan Alun Alun Rembang, Senin siang.

Upaya itu terpaksa dilakukan, karena situasi sudah sangat mengkhawatirkan. Sekelompok pelajar dua sekolah tersebut saling adu pukul dan terlibat jual beli lemparan batu. Menurut informasi yang dihimpun reporter R2B, diduga bibit permusuhan muncul, ketika ada pertandingan futsal di Lasem, mempertemukan siswa SMKN I dan SMKN II Rembang. Saling ejekpun terjadi lagi, ketika di alun alun berlangsung perlombaan bola volley dalam rangka pekan olahraga pelajar daerah (Popda). Tawuran akhirnya pecah di Alun Alun bagian selatan. Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung membubarkan kerumunan pelajar. Sontak mereka lari tunggang langgang ke sejumlah arah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN I Rembang, Heri Susetyo mengaku sampai mandi keringat untuk meredam emosi siswanya. Ia mengingatkan bahwa dilihat dari riwayat sejarah, keberadaan SMKN I melahirkan SMKN II, sehingga sebagian kalangan menyebut sebagai saudara kandung. Tak pantas kalau memelihara benih benih permusuhan. Sikap fanatisme kepada sekolah hendaknya diwujudkan melalui kegiatan yang positif.

Kepala Sekolah SMKN II Rembang, Gatot Rahardjo juga berpendapat sama. Setelah ikut mengendalikan situasi, pihaknya berencana membahas masalah ini lebih lanjut. Jangan sampai terjadi saling balas, yang bisa menyulut tawuran lagi.

Akibat peristiwa tersebut, seorang siswa kelas XI SMKN I Rembang, Romi menderita luka di bagian telinga dan harus menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr R Sutrasno Rembang.

Sementara itu petugas Polres Rembang juga mengamankan tiga unit sepeda motor yang tetinggal di lokasi kejadian.

Tidak ada komentar: