Jumat, 07 Oktober 2011

Misteri Batu Bata


Seorang warga desa Bonang mengangkat dua batu bata yang tercecer dari bangunan bawah tanah.

Lasem – Masyarakat desa Bonang Kec. Lasem mendesak kepada Pemkab Rembang untuk segera menindaklanjuti temuan bangunan bawah tanah yang diperkirakan peninggalan zaman Majapahit.

Sakir, seorang warga desa Bonang mengungkapkan banyak pihak menunggu kejelasan, setelah proses penggalian dihentikan. Lebih lebih lokasi bangunan yang terpendam, kemungkinan masih cukup luas.

Tokoh warga desa Bonang Ahmad Fadholi berharap Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga bersama kalangan pemerhati sejarah mau secepatnya turun tangan.

Ketua DPD II Partai Golkar ini menyampaikan di kawasan puncak gunung Adon Ayam, dekat dengan makam Mbah Jejeruk, dulu pernah ditemukan batu bata yang sama persis seperti temuan Sumarsono, saat menggali tanah untuk sumur.

Selama ini belum pernah ada penelitian khusus tentang asal usul batu bata. Warga hanya sebatas mengaitkan sepak terjang Sunan Bonang dalam menyebarkan agama Islam. Menurutnya bangunan batu bata di timur desa tersebut, masih menyimpan banyak tanda Tanya.

Ketua Masyarakat Sejarahwan Indonesia, Edi Winarno menuturkan pihaknya langsung meneruskan informasi temuan bangunan kuno di Bonang kepada Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogjakarta, yang memiliki kewenangan untuk meneliti.

Hanya saja para ahli sejarah tersebut, baru pulang dari Rembang, setelah melakukan penelitian lanjutan di kapal kuno Punjulharjo, sehingga agenda untuk bisa datang kembali, kemungkinan perlu menunggu waktu agak lama.

Tetapi Edi berharap masyarakat mau ikut menjaga, sehingga tidak ada barang yang rusak atau hilang.


Tidak ada komentar: